Berkembangnya teknologi informasi yang begitu cepat dan instan merupakan bukti kemajuan peradaban Manusia di zaman saat ini. Hal ini tentu tidak terlepas dari warisan para Tokoh Ilmuwan yang berhasil merumuskan banyak teori sehingga terciptanya produk teknologi keunggulan yang dikonsumsi Manusia saat ini
Kemampuan para Ilmuwan dalam mendalami suatu ilmu, merupakan wujud kontribusi besarnya dalam mengambil peran untuk memajukan peradaban dunia di masa mendatang
Sayangnya, Anak - anak zaman sekarang, belum banyak mengetahui dibalik kemajuan teknologi dan peradaban Manusia saat ini, tidak terlepas dari peranan Ilmuwan - Ilmuwan Muslim yang menciptakan beragam teori untuk dikembangkan menjadi produk teknologi tertentu. Sebut saja Ibnu Firnas (Penemu Ilmu Penerbangan), Ibnu Sina (Penemu Ilmu Kedokteran), Ibnu Al Haitham (Penemu Optik dan Kamera), dan Para Ilmuwan Muslim lainnya. Anak - anak zaman sekarang justru lebih banyak disuguhkan Ilmuwan - Ilmuwan Barat, sehingga mereka hanya mengenali ruang lingkup Ilmuwan Barat saja. Padahal, jauh sebelum Ilmuwan Barat lahir, Para Ilmuwan Muslimlah yang meletakkan dasar - dasar ilmu pengetahuan itu sendiri untuk disebarkan di penjuru dunia
Di masa kejayaan Islam kala itu dan tumbuh suburnya para Ilmuwan Muslim, peradaban Eropa belum ada apa - apanya, dan di kondisi itu, Eropa mendapatkan gelar "Dark Age" (era kegelapan)
Untuk membangkitkan spirit keagamaan dan keilmuan para Santri, maka TKA/TPA Fastabiqul Khairat mencoba memberikan refleksi kepada Santrinya dalam mengenali Ilmuwan Muslim lebih dekat melalui nobar (nonton bareng). Kegiatan ini merupakan cara sederhana agar Santri termotivasi menjadi Ilmuwan di masa mendatang yang telah dicontohkan para Ilmuwan Muslim sebelumnya. Menjadikan Al-Qur'an dan As Sunnah sebagai sumber ilmu utama sebagaimana telah dilakukan Ilmuwan Muslim sebelumnya yang menciptakan teori - teori keilmuan berkelas dunia.